Review Perjalanan OSIS 2011/2012

       Mungkin postingan ini adalah postingan terakhir yang bisa saya buat di blog ini. Berhubung pada hari Jumat lalu pengurus OSIS baru sudah dilantik dan tongkat kepengurusan OSIS sudah diestafetkan ke Yuniko dkk., tentunya tak ada salahnya kalau di akhir masa kepengurusan OSIS 2011/2012 ini saya ingin me-review sedikit apa saja sih yang sudah dikerjakan oleh OSIS SMA Pusaka Abadi 2011/2012 selama sekitar 12 bulan masa kepengurusannya ini.

Momen penyerahan kepengurusan OSIS lama(2011/2012)ke OSIS baru(2012/2013). 

      Masa muda memang berlalu dengan sangat cepat, dalam sekejap mata setahun pun berlalu. Kalau kita ingat-ingat lagi mungkin cukup konyol. Pada awalnya, sekitar setahun yang lalu pada bulan yang sama beberapa siswa dikumpulkan untuk ikut LDK, ada yang terpaksa, ada yang memang mau ikut. Namun, apapun itu alasannya akhirnya kita semua melalui LDK pada waktu itu. Selepas LDK ketos barupun terpilih, saya ingat betul waktu itu Ryan(ketos kami) menang dengan suara lebih dari 50%. Semenjak itu 4 caketos(termasuk ketos terpilih): Ryan, saya(Ilham), Willy H., dan Yangky mendapat(atau memberi julukan sendiri?) sebagai 4 orang paling kepo. Kekepoan kami akhirnya menjadi roda penggerak organisasi. Tak memakan waktu lama program kerja OSIS waktu itu pun segera kami susun. Idealisme-idealisme pun muncul terus-menerus, yah tentu tak semua idealisme itu bisa kami wujudkan. Beberapa idealisme itu coba kami wujudkan menjadi acara-acara seperti Pensi, Lomba Sains, dll. Tantangan pertama kami adalah mewujudkan lomba sains. Yup, satu acara yang boleh dikatakan sebagai pioneer di PA ini wajib kami wujudkan. Bolak-balik kirim undangan ditemani teriknya matahari sudah menjadi makanan sehari-hari. Lebih dari 50% undangan yang kami kirim ditolak, bahkan tak direspons. Ubah jadwal lomba pun juga sudah dilakukan. Yah, alhasil meskipun apa adanya program ini jadi juga. Tapi, itu bukan tantangan terberat kami, tantangan terberat kami tak lain tak bukan datang dari Pensi. Berbekal pengalaman yang sangat minim dan kenekatan akhirnya kami berjuang mewujudkan acara ini. Awal-awal, dengan penuh kebingungan dan berbekal proposal apa adanya kami(tim sponsor pensi) berkeliling ibukota yang boleh dikatakan meminta sumbangan untuk acara kami. Proposal ditolak? Ah, itu sudah biasa. Menyerah? itu bukan sebuah pilihan karena mewujudkan acara ini adalah harga mati! Namun, tantangan yang ada juga bukan semata dari  Pensi saja, karena OSIS memang bukan dirancang hanya untuk Pensi. Oleh karena itu, sembari mencari dana untuk Pensi program OSIS lain pun juga harus ikut berjalan. Memang sulit membagi-bagi konsentrasi seperti ini yah tapi apa boleh buat.  Kalo bicara tentang Pensi saya jadi ingat dengan wakil ketua Pensi saat itu, anggota OSIS juga, Wilson. Dia ini yang menandatangani kontrak panggung senilai 10 juta lebih. Di tengah persiapan pensi dan pencarian akan sponsor yang tak kunjung menunjukan titik terang dan ancaman akan defisit ini kami masih sempat-sempatnya bercanda. Yup, nampakanya si penandatangan kontrak ini bakal masuk penjara kalau dana tak terkumpul juga. Bahkan, sempat-sempatnya kita pengen bikin band 'The Jail' untuk ngamen mengumpulkan dana. Yah, memang itu hanya candaan tapi sekali lagi satu kekonyolan masa muda. Sembari mecari dana persiapan lain juga harus berjalan. Ada banyak orang bertengkar, ada juga yang mendamaikan. Konflik kanan kiri itu sudah biasa. Tapi, yang mengagumkan di tengah-tengah konflik kerjasama dan pembagian tugas masih tetap berjalan lancar. Kami punya percetakan OSIS sendiri(Kenny), supir Pensi(Wilson), desainer(Willy K dan Teph), dan mandor terowongan(Edy). Tiga empat bulan persiapan berlalu, Pensi pun akhirnya sukses dilaksanakan. Acara pensi mungkin boleh berakhir, namun itu bukan berarti OSIS berakhir. Masih ada segudang acara yang harus kami kerjakan. Masih ada retreat, baksos, MOS dan juga LDK. Untuk acara LDK, acara terakhir kami di OSIS ini kami memang coba-coba sok ide. Bikin konsep aneh-aneh nan idealis sambil nongkrong di Seven Eleven berjam-jam. Kami ingin mecoba merencang LDK yang tidak sekedar galak-galakan ataupun plonco-ploncoan semata, tapi boleh benar-benar melatih kepemimpinan dari setiap peserta yang hadir. Meskipun LDK tak persis seperti yang kami konsepkan namun, pada akhirnya acara itu jadi juga.

       Hm, mungkin masa jabatan OSIS 2011/2012 boleh berakhir, namun cerita dan memori selama menjabat menjadi OSIS tak akan pernah sirna dari ingatan setiap anggotanya(setidaknya itu yang saya harapkan). Sepuluh, dua puluh tahun lagi entah kami semua anggota OSIS akan menjadi apa, tapi setidaknya saya berharap ketika kita mengingat masa lalu kenangan manis tentang OSIS SMA, bagian dari masa muda ini boleh terbesit.

       Akhir dari OSIS 2011/2012 itu juga berarti lembaran terakhir dari blog ini. Blog yang sudah menjadi buku harian OSIS ini mungkin tak akan diupdate lagi, namun biarlah blog ini boleh menjadi pengingat dan buku memori bagi para anggota OSIS dan siswa SMA Pusaka Abadi. Kami dari tim redaksi juga amat menantikan blog OSIS baru, dan semoga ke depannya akan muncul blog-blog PA yang lebih ok lagi.

Dan pada akhirnya salam hangat yang terakhir dari redaksi! :)